Friday, 29 March 2013

Reflected In You Bab 4




Aku terbangun dengan teriakan yang teredam oleh telapak berkeringat yang ditempelkan di mulutku. Sebuah beban yang menghancurkan memotong suplai udaraku saat tangan lainnya mendorong sampai di bawah baju tidurku, meraba-raba dan membuatku memar. Panik mencengkeramku dan aku meronta-ronta, kakiku menendang dengan panik.

Jangan...tolonglah, tidak...Jangan. Tidak lagi.

Terengah-engah seperti

No comments:

Post a Comment