Aku memandang si Delicious untuk beberapa detik, mulutku menganga, mataku melotot, lalu tawa Brynna menembus kabut yang melingkupi otakku.
"Maafkan saya, apa yang tadi Anda katakan?"
"Anda sedang hamil."
Dan hanya seperti itu, saat cekikikannya telah mulai mereda, Brynna melepaskannya lagi.
"Apakah dia habis minum?" Sang dokter bertanya.
"Tidak. Ini hanya tidak masuk akal. Anda sebaiknya
No comments:
Post a Comment