Alisnya berkerut dengan ekspresi wajah yang tidak mengerti. "Bagaimana bisa?"
Bagaimana...bagaimana bisa? Pertanyaan menggelikan macam apa itu? Aku merona, dan memberinya ekspresi wajah menurutmu-bagaimana-hal-ini-bisa-terjadi.
Cara berdirinya berubah seketika, matanya mengeras layaknya batu api. "Suntikanmu?" dia menggertak.
Oh sial.
"Apa kau melupakan suntikanmu?"
Aku hanya menatap
No comments:
Post a Comment