Teralihkan
Itu keputusan sinting, namun aku akan bebas. Keesokan harinya aku berjalan menuju kafetaria, dan tanpa berpikir dua kali, aku duduk di tempat duduk kosong di hadapan Abby. Berada di dekatnya terasa natural dan mudah, selain harus terbiasa dengan tatapan mata seluruh populasi mahasiswa, dan bahkan beberapa profesor, dia kelihatannya merasa senang apabila aku berada di dekatnya.
"
No comments:
Post a Comment