Saturday, 13 April 2013

Belahan Jiwa Bab 22: Belahan Jiwa - Tamat




Suara motor masuk garasi. Aku bergegas ke depan, berdiri tersenyum menyambutnya di pintu depan. Angin semilir siang hari melewati garasi yang tertutup kanopi besi.

Rumah ini adalah rumah warisan bapak dan ibu. Ibu sudah meninggalkan kami selamanya tiga tahun yang lalu, setelah mereka merayakan pesta Kawin Emas 50 tahun perkawinan mereka, dan bapak – yang sangat mencintai ibu – menyusul

No comments:

Post a Comment