Aku terdiam memandangi kotak biru dengan pita putih yang sempurna. Apa ini?
"Ini untukmu," ia berbisik dan menggenggam tanganku. Mataku menatap matanya dan tidak tahu harus berkata apa.
"Kau harusnya tidak melakukan ini." Bisikku.
"Kau belum membukanya," responnya tenang, tapi matanya mengawasi.
Aku yakin ini bukanlah respon yang dia harapkan. Aku tidak ingin menyakiti hatinya.
Dia
No comments:
Post a Comment