Ketika aku keluar dari lift lantai dua puluh, mataku sudah kering dan menabahkan hatiku. Megumi bicara pelan saat aku melewati pintu keamanan dan dia langsung berdiri. "Apa semuanya baik-baik saja?"
Aku berhenti di mejanya. "Aku benar-benar tidak mengerti. Pria itu berperilaku ingin memuaskan untuk dirinya sendiri."
Alisnya naik. "Terus kabari aku ya."
"Aku seharusnya menulis sebuah buku
No comments:
Post a Comment