Saturday, 6 April 2013

Reflected In You Bab 8




Suara dari pintu kamarku yang terbuka mengakhiri mimpiku yang tak terlupakan, tapi aroma kopi yang membuat air liur menetes benar-benar membuatku terbangun. Aku meregangkan tubuhku namun mataku tetap tertutup, sehingga antisipasi ikut terbangun.

Gideon duduk di ujung kasur, dan beberapa saat kemudian jarinya membelai pipiku. "Bagaimana tidurmu?"

"Aku merindukanmu. Apakah aku mencium bau kopi

No comments:

Post a Comment