Aku mengernyit, lalu memucat dan aku menoleh kepada Luke. Alisnya naik hampir menyentuh garis rambutnya. Ruangan hening.
"Aku bertemu klien untuk menyerahkan pekerjaan sudah dia beli." Mataku tak meninggalkan Luke tapi wajahnya berubah, dan hilanglah priaku yang riang dan bahagia. Dia tahu persis siapa yang kubicarakan dan dia marah.
Sial.
Aku lupa memberitahunya tantang pertemuan dengan
No comments:
Post a Comment